Nikotin
Diposting oleh
Ima Nurisa
di
Jumat, November 30, 2012
Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.
Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
Nikotin dalam tubuh dapat dinetralisir. Salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi buah pisang. menurut riset, pisang banyak mengadung sari vitamin-vitamin yang mampu memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang terkandung nikotin. Terlebih lagi bagi yg sudah ingin berhenti merokok dan mau menghilangkan kandungan atau sisa-sisa nikotin yang ada. Dianjurkan memakan buah pisang sehari cukup satu.
4
komentar
Label:
Kimia Bahan Alam
UJIAN MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM
Diposting oleh
Ima Nurisa
di
Minggu, November 25, 2012
Ujian Mid Semester
Matakuliah : Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Matakuliah : Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november
2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )
Jawaban anda di posting diblog masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )
Jawaban anda di posting diblog masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.
1. Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang
tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang
memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.
Jawab :
Dalam hal ini, menurut saya untuk
mengubah senyawa bahan alam yang tidak aktif menjadi aktif adalah dengan
dilakukan pengujian kemiripan struktur senyawa tersebut dengan senyawa lain
yang paling mirip strukturnya. Kemudian diamati perbedaan antara molekul aktif
dan tak aktifnya.
Dengan
kemajuan di bidang kimia komputasi, peneliti dapat menggunakan komputer untuk
mengoptimasi aktivitas, geometri dan reaktivitas, sebelum senyawa disintesis
secara eksperimental.
Keberadaan
komputer yang dilengkapi dengan aplikasi kimia komputasi, memungkinkan ahli
kimia komputasi medisinal menggambarkan senyawa obat secara tiga dimensi (3D)
dan melakukan komparasi atas dasar kemiripan dan energi dengan senyawa lain
yang sudah diketahui memiliki aktivitas tinggi. Langkah selanjutnya
adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun
bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya
Contohnya,
membandingkan aktivitas antioksidan pada senyawa quersetin dalam ekstraksi daun
jambu biji. Aktivitas antioksidan yang
terbaik cenderung ditunjukan pada fraksi hasil ekstraksi maserasi dibandingkan
ekstraksi sinambung.
2. Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi
biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat
disintesis di laboratorium
Jawab :
Antosianin adalah pigmen alami yang
terdapat didalam tumbuhan, yang termasuk dalam golongan flavonoid. Karena merupakan sumber warna
dari tumbuhan, maka Antosianin dapat dijadikan bahan
pewarna alami. Kulit manggis
adalah salah satu yang mengandung antosianin. Kadar antosianin dalam kulit
manggis adalah 51%. Selain dapat digunakan sebagai zat pewarna alami,
antosianin berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, antosianin juga dapat
menjaga kesehatan pencernaan dengan mengganggu kerja di dalam membran
sitoplasma mikroba. Hal inilah yang menjadi nilai plus bahwa antosianin dapat
digunakan sebagai pilihan pewarna alami yang tidak berbahaya dan menguntungkan
jika dibandingkan dengan pewarna sintetis.
Namun Antosianin memiliki sifat yang mudah terdegradasi terutama
oleh faktor-faktor non enzimatis seperti pH, cahaya dan suhu. Untuk mengisolasi senyawa antosianin yang
bersifat tidak stabil dan mudah terdegradasi ini, maka dapat dipakai tehnik
mikroenkapsulasi, karena dapat melindungi antosianin dari faktor-faktor
penyebab degradasinya. Saat ini mikroenkapsulasi banyak digunakan, terutama
dalam produk-produk pangan dan kesehatan. Dengan menggunakan teknologi ini, zat
dan senyawa yang berbentuk padat, cair, maupun gas dapat dikemas dalam bentuk
mikro dan digunakan kembali dengan perlakuan tertentu. Teknologi
mikroenkapsulasi dapat melindungi material yang dienkapsulasi dari banyak
faktor seperti suhu, cahaya, perubahan pH, kelembaban, mikroorganisme, dan juga
dari pengaruh oksidasi
Cara mensintesisnya :
3. Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan
purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan
senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
Jawab :
Dalam memilih pelarut untuk
mengekstraksi suatu senyawa, yang perlu diperhatikan adalah :
- 1. Pelarut tidak ikut terlarut dalam senyawa yang akan diisolasi atau tidak bereaksi dengan senyawa lain yang ada dalam larutan yang akan diisolasi
- 2. Dibandingkan harga perlarut yang dipakai dengan intensitas hasil dari isolasi, apakah sesuai atau tidak
- 3. Harus sesuai sifat pelarut dan senyawa yang akan diisolasi, apakah itu polar atau nonpolar
- Contoh pelarut untuk senyawa bahan alam :
1. Terpenoid :
Untuk senyawa terpenoid, saya tidak menemukan pelarut
khusus. Namun dapat digunakan pelarut metanol karena metanol merupakan pelarut
universal yang dapat melarutkan hampir semua senyawa kimia.
2. Alkaloid :
Alkaloid biasanya diperoleh dengan cara mengekstraksi bahan
tumbuhan memakai air yang diasamkan yang melarutkan alkaloid
sebagai garam, atau bahan tumbuhan dapat dibasakan dengan
natrium karbonat dan sebagainya dan basa bebas diekstaksi
dengan
pelarut organik seperti
kloroform, eter dan sebagainya
3. Flavonoid :
untuk flavonoid
non polar (misalnya, isoflavon, flavanon, flavon alkohol dan
flavonol) diekstraksi menggunakan pelarut non polar juga seperti kloroform,
diklorometana, dietil eter, atau etil asetat.
sementara
glikosida flavonoid dan aglikon akan lebih tepat diekstraksi dengan alkohol
atau campuran alkohol-air.
4. Steroid :
Untuk steroid yang bersifat semi polar, maka dapat
digunakan pelarut eter atau kloroform.
4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila
senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal
– hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara
keseluruhan.
Jawab :
Untuk mengetahui / menentukan struktur suatu senyawa organik dapat
digunakan metode spektroskopi inframerah.
Hal ini dikarenakan inframerah memiliki hubungan dengan struktur molekul. Dalam
menentukan strukturnya, hal hal yang diperhatikan adalah serapan (absorption),
emisi (emission) dan fluoresensi (fluorescence).
Berikut adalah IR dan FTIR dari hasil spektroskopi
inframerah kafein :
0
komentar
Label:
Kimia,
Kimia Bahan Alam,
Mid,
Ujian
Triterpenoid
Diposting oleh
Ima Nurisa
di
Sabtu, November 03, 2012
Triterpenoid adalah
senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik, yaitu
skualena, senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik
leleh tinggi dan bersifat optis aktif (Harborne,1987).Menurut
Harborne (1987) senyawa triterpenoid dapat dibagi menjadi empat
golongan,yaitu: triterpen sebenarnya, saponin, steroid, dan glikosida
jantung.
Triterpenoid tersebar
luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar adalah asam
triterpenoid yang sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam
damar gom. Triterpenoid alkohol juga terdapat bebas dan sebagai
glikosida.
Triterpenoid asiklik
yang penting hanya hidrokarbon skualena yang diisolasi untuk pertama
kali dari minyak hati ikan hiu tetapi juga ditemukan dalam beberapa
malam epikutikula dan minyak nabati (minyak zaitun). Senyawa
triterpenoid yang paling dikenal seperti lanosterol yang terdapat
dalam lemak wol, khamir dan beberapa senyawa tumbuhan tinggi.
Triterpenoid tetrasiklik seperti alkohol eufol dari euphorbia sp dan
asam elemi dari canarium commune.
Triterpenoid yang
terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini ditemukan
dalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah
pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid nonglikosida
sering ditemukan sebagai ekskresi dan dalam kutikula bekerja sebagai
pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap air.
Beberapa macam
aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan komponen aktif
dari tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat untk penyakit
diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit,
kerusakan hati dan malaria.
Berdasarkan jumlah
cincin yang terdapat dalam struktur molekulnya triterpen sebenarnya
dapat dibagi atas:
1. Triterpen asiklik
yaitu triterpen yang tidak mempunyai cincin tertutup, misalnya
skualena.
2. Triterpen trisiklik
adalah triterpen yang mempunyai tiga cincin tertutup pada struktur
molekulnya, misalnya: ambrein.
3. Triterpen
tetrasiklik adalah triterpen yang mempunyai empat cincin tertutup
pada struktur molekulnya, misalnya:lanosterol.
4. Triterpen
pentasiklik adalah triterpen yang mempunyai lima cincin tertutup pada
struktur molekulnya, misalnya α-amirin.
Langganan:
Postingan (Atom)