Nikotin


Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.

Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.

Nikotin dalam tubuh dapat dinetralisir. Salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi buah pisang. menurut riset, pisang banyak mengadung sari vitamin-vitamin yang mampu memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang terkandung nikotin. Terlebih lagi bagi yg sudah ingin berhenti merokok dan mau menghilangkan kandungan atau sisa-sisa nikotin yang ada. Dianjurkan memakan buah pisang sehari cukup satu. 

UJIAN MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM


Ujian Mid Semester

Matakuliah : Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )

Jawaban anda di posting diblog masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.



1. Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.

Jawab :
Dalam hal ini, menurut saya untuk mengubah senyawa bahan alam yang tidak aktif menjadi aktif adalah dengan dilakukan pengujian kemiripan struktur senyawa tersebut dengan senyawa lain yang paling mirip strukturnya. Kemudian diamati perbedaan antara molekul aktif dan tak aktifnya.
Dengan kemajuan di bidang kimia komputasi, peneliti dapat menggunakan komputer untuk mengoptimasi aktivitas, geometri dan reaktivitas, sebelum senyawa disintesis secara eksperimental.
Keberadaan komputer yang dilengkapi dengan aplikasi kimia komputasi, memungkinkan ahli kimia komputasi medisinal menggambarkan senyawa obat secara tiga dimensi (3D) dan melakukan komparasi atas dasar kemiripan dan energi dengan senyawa lain yang sudah diketahui memiliki aktivitas tinggi. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya 

Contohnya, membandingkan aktivitas antioksidan pada senyawa quersetin dalam ekstraksi daun jambu biji.  Aktivitas antioksidan yang terbaik cenderung ditunjukan pada fraksi hasil ekstraksi maserasi dibandingkan ekstraksi sinambung.

2. Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium

Jawab :
Antosianin adalah pigmen alami yang terdapat didalam tumbuhan, yang termasuk dalam golongan flavonoid. Karena merupakan sumber warna dari tumbuhan, maka Antosianin dapat dijadikan bahan pewarna alami. Kulit manggis adalah salah satu yang mengandung antosianin. Kadar antosianin dalam kulit manggis adalah 51%. Selain dapat digunakan sebagai zat pewarna alami, antosianin berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, antosianin juga dapat menjaga kesehatan pencernaan dengan mengganggu kerja di dalam membran sitoplasma mikroba. Hal inilah yang menjadi nilai plus bahwa antosianin dapat digunakan sebagai pilihan pewarna alami yang tidak berbahaya dan menguntungkan jika dibandingkan dengan pewarna sintetis.

Namun Antosianin memiliki sifat yang mudah terdegradasi terutama oleh faktor-faktor non enzimatis seperti pH, cahaya dan suhu.  Untuk mengisolasi senyawa antosianin yang bersifat tidak stabil dan mudah terdegradasi ini, maka dapat dipakai tehnik mikroenkapsulasi, karena dapat melindungi antosianin dari faktor-faktor penyebab degradasinya. Saat ini mikroenkapsulasi banyak digunakan, terutama dalam produk-produk pangan dan kesehatan. Dengan menggunakan teknologi ini, zat dan senyawa yang berbentuk padat, cair, maupun gas dapat dikemas dalam bentuk mikro dan digunakan kembali dengan perlakuan tertentu. Teknologi mikroenkapsulasi dapat melindungi material yang dienkapsulasi dari banyak faktor seperti suhu, cahaya, perubahan pH, kelembaban, mikroorganisme, dan juga dari pengaruh oksidasi

Cara mensintesisnya :


3. Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.

Jawab :
Dalam memilih pelarut untuk mengekstraksi suatu senyawa, yang perlu diperhatikan adalah :
  1. 1.  Pelarut tidak ikut terlarut dalam senyawa yang akan diisolasi atau tidak bereaksi dengan senyawa lain yang ada dalam larutan yang akan diisolasi
  2. 2.    Dibandingkan harga perlarut yang dipakai dengan intensitas hasil dari isolasi, apakah sesuai atau tidak
  3. 3.     Harus sesuai sifat pelarut dan senyawa yang akan diisolasi, apakah itu polar atau nonpolar


  4. Contoh pelarut untuk senyawa bahan alam :

1. Terpenoid :
Untuk senyawa terpenoid, saya tidak menemukan pelarut khusus. Namun dapat digunakan pelarut metanol karena metanol merupakan pelarut universal yang dapat melarutkan hampir semua senyawa kimia.

2. Alkaloid :
Alkaloid biasanya diperoleh dengan cara mengekstraksi bahan
tumbuhan memakai air yang diasamkan yang melarutkan alkaloid
sebagai garam, atau bahan tumbuhan dapat dibasakan dengan
natrium karbonat dan sebagainya dan basa bebas diekstaksi dengan
pelarut organik seperti kloroform, eter dan sebagainya

3. Flavonoid :
untuk flavonoid non polar (misalnya, isoflavon, flavanon, flavon alkohol dan flavonol) diekstraksi menggunakan pelarut non polar juga seperti kloroform, diklorometana, dietil eter, atau etil asetat.
sementara glikosida flavonoid dan aglikon akan lebih tepat diekstraksi dengan alkohol atau campuran alkohol-air. 

4. Steroid :
Untuk steroid yang bersifat semi polar, maka dapat digunakan pelarut eter atau kloroform.


4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.

Jawab :
Untuk mengetahui / menentukan struktur suatu senyawa organik dapat digunakan metode spektroskopi inframerah. Hal ini dikarenakan inframerah memiliki hubungan dengan struktur molekul. Dalam menentukan strukturnya, hal hal yang diperhatikan adalah serapan (absorption), emisi (emission) dan fluoresensi (fluorescence).
Berikut adalah IR dan FTIR dari hasil spektroskopi inframerah kafein :


Triterpenoid


Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik, yaitu skualena, senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan bersifat optis aktif (Harborne,1987).Menurut Harborne (1987) senyawa triterpenoid dapat dibagi menjadi empat golongan,yaitu: triterpen sebenarnya, saponin, steroid, dan glikosida jantung.

Triterpenoid tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar adalah asam triterpenoid yang sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam damar gom. Triterpenoid alkohol juga terdapat bebas dan sebagai glikosida.

Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena yang diisolasi untuk pertama kali dari minyak hati ikan hiu tetapi juga ditemukan dalam beberapa malam epikutikula dan minyak nabati (minyak zaitun). Senyawa triterpenoid yang paling dikenal seperti lanosterol yang terdapat dalam lemak wol, khamir dan beberapa senyawa tumbuhan tinggi. Triterpenoid tetrasiklik seperti alkohol eufol dari euphorbia sp dan asam elemi dari canarium commune.

Triterpenoid yang terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid nonglikosida sering ditemukan sebagai ekskresi dan dalam kutikula bekerja sebagai pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap air.

Beberapa macam aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan komponen aktif dari tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat untk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria.

Berdasarkan jumlah cincin yang terdapat dalam struktur molekulnya triterpen sebenarnya dapat dibagi atas:
1. Triterpen asiklik yaitu triterpen yang tidak mempunyai cincin tertutup, misalnya skualena.
2. Triterpen trisiklik adalah triterpen yang mempunyai tiga cincin tertutup pada struktur molekulnya, misalnya: ambrein.
3. Triterpen tetrasiklik adalah triterpen yang mempunyai empat cincin tertutup pada struktur molekulnya, misalnya:lanosterol.
4. Triterpen pentasiklik adalah triterpen yang mempunyai lima cincin tertutup pada struktur molekulnya, misalnya α-amirin.